"Pengaruh warna dan Tipografi dalam logo terhadap persepsi psikologi konsumen berdasarkan semiotika”
"Pengaruh warna dan Tipografi dalam logo terhadap persepsi psikologi konsumen berdasarkan semiotika "
Abstrak
Warna dan tipografi merupakan aspek penting yang terdapat pada sebuah logo suatu merek. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh dari kedua aspek tersebut terhadap persepsi khalayak dengan pendekatan semiotika. Dengan berbagai metode yang digunakan pada penelitian ini baik secara literasi dan wawancara kualitatif, dengan ini saya berusaha memahami dan menjabarkan bagaimana elemen visual pada sebuah logo dapat mempengaruhi emosi dan prilaku seseorang pada saat melihat logo tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa warna dan tipografi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi psikologi konsumen, yang dapat mempengaruhi Keputusan pembelian nya. Penelitian ini memberikan kontribusi pada bidang branding, memberikan ilmu dan waawasan tentang penggunaan elemen visual pada sebuah logo merek mereka.
Abstract
Color and typography are important aspects of a brand's logo. This research aims to examine the influence of these two aspects on audience perception using a semiotic approach. With the various methods used in this research, both literacy and qualitative interviews, I am hereby trying to understand and explain how the visual elements in a logo can influence a person's emotions and behavior when they see the logo. The results of this research show that color and typography have a significant influence on consumers' psychological perceptions, which can influence their purchasing decisions. This research contributes to the field of branding, providing knowledge and insight into the use of visual elements in their brand logo.
Pendahuluan
Logo, merupakan elemen terdepan dan terpenting dalam identitas visual sebuah merek. Logo memiliki peran krusial dalam membentuk persepsi yang nantinya akan membentuk citra dan ingatan konsumen terhadap merek tersebut. Lebih dari sekedar estetika, logo juga memiliki dampak psikologi yang besar. Berdasarkan teori semiotika setiap elemen pada sebuah logo dapat diartikan sebagai sebuah tanda. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada dampak sebuah warna dan tipografi di dalam logo terhadap persepsi khalayak dengan menggunakan pendekatan semiotika.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) untuk memperoleh data yang komprehensif dan mendalam.
1. Metode literasi,
Literasi yang dilakukan berdasarkan beberapa jurnal yang membahas tentang pengaruh sebuah warna dan tipografi yang berdampak pada psikologi, dan beberapa jurnal pendukung yang membahas mengenai psikologi karya seni dan musik pada emosi seseorang.
• Pada jurnal yang berjudul “PENGARUH WARNA BAGI SUATU PRODUK DAN PSIKOLOGI MANUSIA” yang di tulis oleh Patrycia Zharandont, Universitas Telkom menjelaskan :
bahwa warna memiliki peran penting pada suatu produk, yang berhubungan langsung melalui kontak mata manusia. Kesan dari suatu produk yang dapat di tangkap oleh mata pertama kali adalah warna. Keberhasilan dalam memikat minat seseorang konsumen ialah melalui mata, karena mata manusia diciptakan untuk merespon warna lebih cepat dibandingkan dengan huruf atau bentuk dari suatu benda. Maka dari itu peranan deainer produk dalam menciptakan produk dapat ditentukan melalui image warna yang mereka pilih dan di terapkan pada produknya.
• pada jurnal yang berjudul “ANALISIS HUBUNGAN TIPOGRAFI DENGAN CITRA PRODUK PADA LOGO MEREK PIZZA HUT” yang di tulis oleh Gadis Cantik Bunga Tanjungwangi, menjelaskan :
Logo merupakan ciri budaya perilaku, kepribadian, dan sikap perusahaan yang disahkan sebagai identitas. Logo mengandung unsur-unsur dalam komunikasi visual seperti bentuk, warna dan tipografi. Tipografi adalah teknik pemilihan huruf dan teks yang digunakan dalam desain grafis agar visual dapat dibaca dan menarik untuk dilihat, dan diterapkan pada tipografi pada logo produk. Beberapa logo terwakili dengan baik sehingga citra produk atau brand image pada produk tersebut memiliki nilai lebih dalam ingatan konsumen, termasuk logo pada produk Pizza Hut yang disertakan dalam tipografi logo. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan tipografi pada logo “Pizza Hut” dengan brand image yang dimiliki produk tersebut. Dalam analisis ini menggunakan metode kualitatif. Hasil studi literatur merupakan sumber data.
• Pada jurnal yang berjudul “ANALISIS DESAIN LOGO BERDASARKAN TEORI: EFEKTIF DAN EFISIEN” yang di tulus oleh Sapitri Januariyansah, Universitas Negeri Yogyakarta, menjelaskan :
Pada desain logo sangat penting untuk memperhatikan syarat-syarat, elemenelemen, dan prinsip-prinsip dari desain. Dengan mengikuti ketentuan-ketentuan tersebut dapat
meningkatkan tujuan dari desain. Logo yang merupakan bagian desain visual secara fungsional merupakan silmbol yang dapat mempresentasikan nilai dan visi dari penggunanya. Namun. Apakah logologo yang digunakan sekarang telah mengikuti ketentuan dan bagaimana efeknya di masyarakat. Sebagai contoh diambil logo Pos Indonesia, Bank Mandiri, dan Ades. Pada analisis ketiga logo tersebut telah memperhatikan ketentuan-ketentuan dari desain. Sehingga ketiga logo ini dapat mempresentasikan maksud dari perusahaan yang ingin disampaikan. Dengan mengikuti hal ini, di Indonesia sendiri masyarakat akan langsung mengenal ketiga logo tersebut.
• pada jurnal yang berjudul “PENGARUH PSIKOLOGI LAGU "IKSAN SKUTER - NYANYIAN PAGI" PADA KHALAYAK DENGAN TEORI METODOLOGI CHARLES SANDRES PEIRCE” yang di tulis oleh Muhammad Ilham, Universitas Indraprasta menjelaskan :
Begitu pentingnya pemahaman rasa pada sebuah lagu, karena karya dapat secara langsung berkomunikasi pada alam bawah sadar manusia dengan psikologis yang membuat pacuan motivasi atas apa yang akan dilakukan.
Dengan kerangka metodologi ini, saya berharap analisis pada lagu “nyanyian pagi” dapat lebih di pahami secara sistematis dan mendalam, sehingga makna yang tersirat pada lirik yang terkandung dapat benar terungkapkan sebagaimana seharusnya terepresentasikan.
• pada jurnal yang berjudul “DAMPAK LAGU DAN KARYA TERHADAP PSIKOLOGI MENGGUNAKAN TEORI SEMIOTIKA" yang di tulis oleh Muhammad Ilham, Universitas Indraprasta menjelaskan :
Lagu dan karya seni memiliki dampak yang signifikan terhadap psikologi manusia. Melalui lirik, melodi, dan ritme, musik mampu memengaruhi suasana hati dan emosi seseorang secara mendalam. Karya seni visual juga dapat memicu respon emosional yang kuat, baik itu dalam bentuk lukisan, patung, atau instalasi. Psikologi perilaku menunjukkan bahwa musik dengan nada yang lambat dapat menenangkan pikiran dan membantu dalam proses relaksasi, sementara musik dengan ritme cepat dapat meningkatkan energi dan motivasi. Seni juga dapat menjadi saluran ekspresi diri yang penting, membantu individu untuk mengatasi stres dan mengungkapkan perasaan yang sulit diungkapkan melalui kata-kata. Secara keseluruhan, interaksi manusia dengan karya seni berkontribusi pada pengembangan psikologis dan kesejahteraan emosional mereka.
2. Metode wawancara kualitatif
Wawancara mendalam dilakukan dengan 15 orang yang dipilih berdasarkan variasi demografis seperti usia, jenis kelamin, dan latar belakang pendidikan. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana warna dan tipografi dalam logo mempengaruhi persepsi dan emosi konsumen. Analisis tematik digunakan untuk mengidentifikasi pola dan tema utama dari data wawancara.
Pertanyaan :
• Apa yang petrtama kali anda perhatikan saat melihat sebuah logo?
• Seberapa pemting menurut anda warna dalam sebuah logo?
• Bagaimana perasaan anda terhadap merek yang menggunakan warna cerah dibandingkan dengan warna gelap?
• Apakah anda merasa tipografi pada sebuah logo dapat mencerminkan kepribagian atau nilai sebuah merek? Berikan contoh merek yang anda maksud!
Jawaban konsumen :
Dari hasil wawancara yang di dapat, saya menyimpukan bahwa sebagian besar dari mereka menganggap bahwa memang penting nya visual yang menarik dari sebuah logo, dikarenakan hal tersebut juga berpengaruh pada Keputusan memilih produk atau tempat yang akan mereka minati. Tipografi dan warna memberikan kesan dan emosi yang berbeda bagi mereka. Dua aspek tersebut memiliki dampak kenyamanan dan kepercayaan pada merek tersebut. Mereka menyebut bahwa sebuah logo dapat memberi kesan unggul dari merek dagang lain meskipun kompetitor memiliki produk dan menggunakan material yang sama. Mereka juga beranggapan bahwa warna memiliki peran yang penting pada suatu merek, karena hanya dengan aspek tersebut dapat membangun ketertarikan visual yang di tangkap oleh mata. Warna yang mencolok dapat membuat mata merespon logo tersebut lebih cepat dari logo-logo yang memiliki warna yang monoton, dan dari hal tersebut mereka beranggapan bahwa penting nya pemilihan warna pada logo dikarenakan warna dapat menggunggulkan perhatian konsumen pada suatu merek logo.
Sebagian kecil dari mereka yang merasa bahwa warna dan tipografi tidaklah begitu penting pada sebuah logo merek dagang ialah dari kalangan para lansia yang memiliki patokan kualitas suatu produk berdasarkan merek produk yang sudah mereka gunakan sedari dulu. Pada kasus lain, para lansia cenderung bertanya pada anak dan cucu mereka tentang kualitas produk yang akan mereka pilih tanpa mempedulikan logo-logo yang menarik.
Teori dan asumsi
Teori semiotika, Semiotika mempelajari tanda dan simbol serta makna yang terkandung di dalamnya. Dalam konteks logo, warna dan tipografi dianggap sebagai tanda yang membawa makna tertentu dan mempengaruhi persepsi konsumen. Menurut Charles Sanders Peirce, tanda terdiri dari representamen (bentuk tanda), objek (apa yang diwakili tanda), dan interpretant (makna yang diberikan oleh penerima tanda). Tanda yang di maksud pada sebuah logo yaitu ikon, warna, dan tipografi pada sebuah logo. Tanda semiotika sebuah logo berperan sebagai bentuk yang mendeskripsikan sebuah identitas yang terdapat pada sebuah logo. Tanda berguna sebagai pengenal identik pada logo yang biasanya cukup mendeskripsikan tentang apa yang mereka jual pada merek dagang tersebut. Penanda semiotika merupakan makna sebuah aspek yang terkandung pada sebuah logo, baik itu warna, tipografi, dan ikon. Jika tanda berperan sebagai (apa yang terdapat pada logo), maka penanda lebih dari hal tersebut yaitu sebagai (mengapa itu terdapat pada logo).
Penelitian ini sejalan dengan semiotika yang menyatakan bahwa tanda-tanda visual mempunyai makna tertentu yang mempengaruhi persepsi dan emosi konsumen. Sama halnya dengan karya dan musik, pemilihan warna logo dan tipografi tidak hanya soal estetika, tetapi juga strategi komunikasi yang membentuk citra merek di benak konsumen. Dengan memahami makna yang ditafsirkan konsumen dari elemen visual tersebut, bisnis dapat merancang logo yang lebih efektif dan konsisten dengan nilai-nilai yang ingin disampaikan. Warna dan tipografi tidak hanya berdampak langsung pada emosi konsumen, namun juga dapat memengaruhi persepsi konsumen terhadap kepribadian dan kualitas suatu merek. Oleh karena itu, desainer grafis dan pemasar harus bekerja sama untuk memastikan bahwa elemen visual dalam logo mendukung strategi merek secara keseluruhan.
Hasil pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna logo dan tipografi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi psikologis konsumen. Analisis kuantitatif menunjukkan bahwa warna-warna cerah seperti merah dan kuning cenderung membangkitkan emosi yang kuat seperti kegembiraan dan energi, sedangkan warna-warna lembut seperti biru dan hijau membangkitkan perasaan tenang dan percaya diri. Temuan ini juga menunjukkan bahwa logo dengan tipografi yang lebih modern dan tebal dianggap lebih dinamis dan inovatif, sedangkan logo dengan tipografi yang lebih klasik dan tipis dianggap lebih elegan dan dapat dipercaya. Analisis kualitatif mengungkapkan bahwa konsumen menganggap makna tertentu berasal dari kombinasi warna dan tipografi dalam logo. Misalnya logo dengan warna merah dan tipografi tebal seringkali diartikan sebagai merek yang energik dan berani, sedangkan logo dengan warna biru dan tipografi tipis sering diartikan sebagai merek yang profesional dan dapat dipercaya. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa preferensi pribadi dan latar belakang budaya mempengaruhi cara konsumen menafsirkan elemen visual sebuah logo.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukan bahwa hal tersebut mempunyai dampak yang signifikan terhadap kognisi psikologi konsumen. Persepsi psikologis dianalisis melalui pendekatan semiotika. Penelitian menunjukkan bahwa warna tertentu dapat membangkitkan emosi dan asosiasi tertentu pada konsumen, sedangkan tipografi dapat memengaruhi tingkat keterbacaan dan kesan formal atau tidak resmi dari suatu merek atau perusahaan yang diwakili oleh logo mungkin berdampak. Penelitian ini menyoroti pentingnya desain logo yang baik dalam membangun citra merek yang diinginkan perusahaan. Ketika desainer memahami bagaimana warna dan tipografi berinteraksi dalam sebuah logo, mereka dapat mengoptimalkan elemen-elemen ini untuk komunikasi visual yang efektif dengan target pelanggan mereka. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pemilihan warna dan tipografi tidak hanya didasarkan pada preferensi estetika, tetapi juga mempertimbangkan reaksi psikologis dan semiotik target audiens. Dalam konteks bisnis dan pemasaran, penelitian ini memberikan panduan berharga bagi perusahaan dalam merancang identitas visual yang selaras dengan nilai merek dan tujuan komunikasi konsumen.
Daftar Pustaka :
Zharandont, P. (2015). Pengaruh warna bagi suatu produk dan psikologis manusia. Bandung. Universitas Telkom, 7.
Tunjungwangi, G. C. B. (2023). ANALISIS HUBUNGAN TIPOGRAFI DENGAN CITRA PRODUK PADA LOGO MEREK" PIZZA HUT". Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(15), 52-58.
Januariyansah, S. (2018). Analisis Desain Logo Berdasarkan Teori: Efektif Dan Efisien. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
http://muhammadilhamr4b.blogspot.com/2024/05/pengaruh-psikologi-lagu-iksan-skuter.html
http://muhammadilhamr4b.blogspot.com/2024/06/dampak-lagu-dan-karya-terhadap.html
Komentar
Posting Komentar